Menu

Mode Gelap
Komisi II DPRD Minta RSUD Panbar dan RSUD Jubar Segera Beroperasi Anggota DPRD Banten Ade Hidayat Minta Pemprov Banten Percepat Pengoperasian RSUD Cilograng Walikota Tangsel Pimpin Apel Operasi Keselamatan Jaya Daftar Kenaikan Harga BBM Di Wilayah Banten Walikota Benyamin Hadir Bersama UAS Pada Gebyar Al-Kautsar

Edukasi · 15 Jul 2023 ·

Catatan Dadih Ahmad Solihin : Menjiwai Motto Pondok dan Panca Jiwa Ponpes


 Dadih Ahmad Solihin, Penulis Artikel. Perbesar

Dadih Ahmad Solihin, Penulis Artikel.

Dalam satu dasawarsa terakhir, Pondok Pesantren sering diidentikan dengan sarang teroris dan tempat berkembangnya bibit-bibit radikalisme di Indonesia. Bahkan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Budi Gunawan beberapa waktu lalu pernah membenarkan adanya beberapa pondok pesantren yang terindikasi terpapar faham radikalisme.

Terlepas dari adanya dugaan berkembangnya faham radikalisme yang muncul di pesantren, keberadaan pondok pesantren sejatinya tidak akan bisa dilepaskan dari kultur masyarakat Indonesia sampai kapanpun. Karena keberadaan pesantren di Indonesia memiliki sejarah panjang dan berperan besar dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia pada masa penjajahan. Bahkan Presiden Indonesia ke-4 KH.Abdurrahman Wahid (Gusdur) dan Wakil Presiden Indonesia saat ini yakni KH.Ma’ruf Amin merupakan sosok yang pernah menjalani masa pendidikan di Pondok Pesantren.

Sejarah Pondok Pesantren sendiri bermula dari seorang yang memiliki kharisma dengan ilmu pengetahuan agama yang dimilikinya, dan timbulnya kepercayaan masyarakat untuk menyerahkan anaknya belajar menimba ilmu dari orang alim tersebut dan ditempatkan pada sebuah gubuk-gubuk kecil atau yang lebih dikenal dengan kobong, yang dilengkapi pula dengan beberapa sarana tempat ibadah seperti mushola, majlis taklim dan beberapa sarana lainnya yang merupakan kebutuhan santri.

Kehidupan dalam Pondok Pesantren itu dijiwai oleh suasana hidup yang harmonis antara kyai yang disegani dengan santri yang taat dan penuh cinta serta hormat berlandaskan Panca Jiwa Pondok yaitu Jiwa Keikhlasan, Kesederhanaan, Berdikari, Ukhuwah Islamiyah dan Jiwa Kebebasan.

Pendidikan di Pondok Pesantren lebih menekankan pada pembentukan pribadi mukmin/muslim yang berbudi tinggi, berbadan sehat, berpengetahuan luas dan berpikiran bebas.

Kata “kebebasan” yang tertera pada Panca Jiwa Pondok dan Motto Pondok bukan berarti kebebasan tanpa batas, namun kebebasan yang berada dalam garis-garis disiplin positif dan penuh tanggungjawab baik dalam kehidupan di Pondok Pesantren sendiri maupun dalam kehidupan dalam masyarakat.

Dengan demikian, sebagai lembaga pendidikan, pondok pesantren sebenarnya justru memiliki andil dalam pencegahan gerakan radikal dalam masyarakat sesuai prinsip-prinsip yang tertuang dalam Panca Jiwa Pondok dan Motto Pondok. [Artikel]

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 32 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Belasan Ribu Guru Padati Bantaran Cisadane, Arief Sampaikan Apresiasi ke Para Pendidik

26 November 2023 - 14:48

Ribuan Mahasiswa UMT Ikuti ITTIBA, Rektor: Syarat Wajib Menjelang Studi Akhir

14 Oktober 2023 - 18:05

Strategi Pemasaran Digital yang Efektif: Memaksimalkan Jejak Online Bisnis Anda

10 September 2023 - 06:23

SMKN 3 Kota Tangerang, Sekolah Kejuruan Berstandar Internasional

24 Juli 2023 - 08:24

Raih IPK 3,81, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar Raih Gelar Doktor dari IPDN

16 Juni 2023 - 15:52

Happy Graduation! Bimba Aiueo Lebak Wangi Gelar Wisuda Angkatan Ke-3

3 Juni 2023 - 10:08

Trending di Edukasi