Kota Tangerang – Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang sekaligus Ketua PGRI Provinsi Banten, Dr.H. Jamaluddin,M.Pd berpotensi akan mengisi jabatan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten yang saat ini masih kosong dan diisi oleh Pelaksana Tugas.
Selain sukses melaksanakan program Sekolah Gratis di Kota Tangerang, Jamal dianggap sebagai sosok yang memiliki kedekatan dengan para guru di Provinsi Banten, terbukti dirinya terpilih secara mutlak sebagai Ketua PGRI Provinsi Banten pada Konferensi Provinsi (Konprov) ke-VI PGRI Banten pada 27 Desember 2024 lalu.
Harus Mendapat Persetujuan Wali Kota Tangerang, Sachrudin
Bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 58 Tahun 2019 tentang Mutasi Pegawai Negeri Sipil Antar Kabupaten/Kota Antar Provinsi dan Antar Provinsi, Pada Pasal 4 ayat 3 huruf c disebutkan bahwa salahsatu data dukung perpindahan PNS adalah surat persetujuan Mutasi dari PPK instansi asal dengan menyebutkan jabatan yang akan diduduki;
Dengan demikian, meskipun nantinya Jamaluddin mendapatkan surat usul Mutasi dari PPK instansi penerima (Pemprov Banten), namun kepindahan Jamaluddin dari Dinas Pendidikan Kota Tangerang ke Provinsi Banten harus mendapatkan surat persetujuan dari Wali Kota Tangerang, Sachrudin.
Pasang Surut Hubungan Jamaluddin dengan Sachrudin
Jamaluddin dipercaya sebagai Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang pada era Kepemimpinan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah dan Sachrudin.
Berbagai torehan prestasipun diraih selama Jamal menduduki Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang menempatkan dirinya semakin dekat dengan pimpinan baik Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah dan dan Wakil Wali Kota Tangerang.
Hingga akhirnya Jamal dikenal sebagai sosok yang loyal kepada pimpinan termasuk kepada Wakil Wali Kota Tangerang saat itu Sachrudin.
Selain loyal Jamal juga dikenal memiliki kedekatan dengan grassroot para guru, hal tersebut terbukti dengan terpilihnya Jamal sebagai Ketua PGRI Kota Tangerang selama dua periode.
Hubungan Jamal dengan Sachrudin semakin dekat saat Putranya Hafidz Firdaus bergabung dengan Partai Golkar, dimana Sachrudin adalah Ketua DPD Partai Golkar Kota Tangerang.
Awal mula keretakan Jamaluddin dan Sachrudin dimulai saat Pemilu 2024, berawal saat Putra Jamaluddin yaitu Hafidz Firdaus membatalkan diri maju dalam pencalegan dari Partai Golkar dan berpindah ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Hubungan Jamaluddin dan Sachrudin semakin renggang saat Pilkada Kota Tangerang 2024 lalu, Jamaluddin dianggap melakukan perlawanan dengan mendeklarasikan diri dan mengikuti penjaringan di berbagai Partai Politik sebagai Calon Wali Kota Tangerang dan siap bertarung melawan Sachrudin. Niat Jamalpun akhirnya kandas, setelah mundur dari konstalasi dan kontestasi Pilkada Kota Tangerang.
Saat perhelatan Pilkada Kota Tangerang memanas, beredar Video viral dugaan money politics yang menuding Jamaluddin sebagai pihak yang diduga membagikan amplop berisi uang Rp50.000 untuk mendukung salahsatu pasangan calon. Namun tudingan dan tuduhan tersebut langsung dibantah oleh Jamaluddin dan mengatakan sebagai fitnah yang keji.
Sachrudin Belum Memberikan ‘Restu’ untuk Jamaluddin ?
Meskipun dalam beberapa kesempatan kegiatan terlihat bersama, namun secara gesture tubuh hubungan Sachrudin dengan Jamaluddin tidak dapat ditutupi lagi, keduanya nampak terasa ‘dingin’ dan tidak nampak ‘kehangatan’ saat bertegur sapa.
Berdasarkan pengakuan orang dekat di sekeliling Sachrudin, mengatakan bahwa Sachrudin merupakan sosok pemimpin yang bijak, mudah memaafkan dan melupakan, bukan tipikal seorang pemimpin Pendendam. Sehingga, jika keduanya belum terlihat ngobrol hangat itu karena momentumnya saja yang belum tepat.
Mengenai apakah akhirnya Sachrudin akan memberikan ‘Restu’ Untuk Jamaluddin pindah ke Provinsi Banten, kita akan tunggu kelanjutan dan kepastian Karir Jamaluddin sang Arsitek Sekolah Gratis di Kota Tangerang tersebut menuju Provinsi Banten. [red]