Kota Tangerang – Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang, Dr. Nurdin, menghadiri sekaligus membuka kegiatan Kick Off Integrasi Layanan Primer (ILP) yang digelar di D’Prima Hotel Kota Tangerang, Rabu, (08/05).
ILP sendiri merupakan upaya penanganan kesehatan terpadu yang berfokus pada langkah-langkah promotif dan preventif.
Dalam kesempatannya, Pj Wali Kota. terus mendorong upaya kolaboratif dari seluruh pihak guna mengoptimalkan percepatan pelayanan kesehatan yang komprehensif dan terintegrasi di Kota Tangerang.
“Seperti kita ketahui bersama, kesehatan termasuk ke dalam urusan pelayanan dasar yang wajib untuk dipenuhi. Dan bicara soal integrasi pelayanan primer tentunya tidak bisa berjalan tanpa adanya dukungan dan kolaborasi dari berbagai sektor dan pihak-pihak terkait. Karena yang namanya integrasi berarti kita harus dapat memberikan layanan yang terbaik dan komprehensif kepada masyarakat di Kota Tangerang,” tutur Pj Wali Kota, dalam sambutannya saat membuka acara yang dihadiri oleh sejumlah kepala Perangkat Daerah terkait, Camat serta Kepala Puskesmas se-Kota Tangerang.
Untuk itu, Dr. Nurdin, meminta agar kegiatan kick off ILP tersebut dapat menjadi momentum bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang untuk dapat semakin meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Kota Tangerang.
“Alhamdulillah, implementasi ILP dari sejak bulan September tahun lalu sudah diujicobakan di sejumlah Puskesmas dan Puskesmas Pembantu (Pustu), sehingga dengan adanya kick off ini integrasi dan pelayanan kesehatan yang komprehensif juga dapat berjalan optimal di seluruh fasilitas kesehatan di Kota Tangerang,” harap Dr. Nurdin.
Terlebih, lanjut Dr. Nurdin, Pemkot juga telah mengupayakan berbagai program yang berorientasi pada peningkatan kualitas pelayanan kesehatan mulai dari pelatihan-pelatihan hingga pemberdayaan Posyandu serta peningkatan 1097 Posyandu dan 39 Puskesmas yang tersebar di 13 kecamatan, Kota Tangerang.
“Termasuk juga upaya promotif dan preventif masalah kesehatan di Kota Tangerang secara door to door melalui program Cageur yang telah diluncurkan sejak tahun 2017,” imbuhnya.
Selain itu, mantan Kepala Pusdatin Kemendagri tersebut, juga ingin agar implementasi ILP tersebut tidak hanya memberikan kualitas pelayanan yang komprehensif, namun juga dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat.
“Integrasi ini juga tentunya harus dapat mendekatkan pelayanan kesehatan di tengah masyarakat. Untuk itulah pemberdayaan Pustu dan Posyandu ini kita lakukan termasuk dengan upaya redistribusi fasos fasum dan community center agar masyarakat semakin banyak pilihan layanan kesehatan yang mencakup ke semua klaster mulai dari dewasa hingga anak-anak dan balita, termasuk juga terkait penanganan stunting.” beber Pj. [red]