Pandeglang – Program Bangun Jalan Desa Sejahtera (Bang Andra) yang digagas oleh Gubernur Banten Andra Soni telah terlaksana di 60 ruas jalan desa pada tahun anggaran 2025.
Diantaranya adalah Jalan Desa Kampung Menes Kecamatan Menes Kabupaten Pandeglang dan Jalan Desa di Kampung Cidadap, Desa Cidadap, Kecamatan Curugbitung, Kabupaten Lebak yang baru saja digelar tasyakuran oleh warga setempat pada Minggu (24/08/2025).
Warga Kampung Menes Pandeglang, Ruminah mengatakan bahwa setelah dibangunnya jalan ‘Bang Andra’, dirinya mengaku kini bisa antar cucunya ke sekolah lebih cepat.
“Alhamdulillah jalanya mulus, sekarang anter cucu ke sekolah lebih cepat,” Ungkapnya.
Hal senada disampaikan oleh Anen Warga Kampung Cidadap Curug Bitung Lebak, yang mengaku bahwa kini berasa lebih dekat berobat ke Puskesmas.
“Dulu pas jalan rusak perasaan jauh banget ke Puskesmas, sekarang jalan dah mulus perasaan deket amat ya ke puskesmas,” Tuturnya.
Sekretaris Daerah Provinsi Banten Deden Apriandhi Hartawan mengatakan bahwa program ‘Bang Andra’ tidak hanya merupakan inisiatif sepihak Pemprov Banten, melainkan hasil kolaborasi dengan Kabupaten/Kota. Usulan pembangunan diverifikasi di tingkat Kabupaten/Kota sebelum diajukan ke Provinsi.
“Semua prosesnya melibatkan pemerintah kabupaten/kota hingga desa. Bahkan, anggota dewan juga bisa mengusulkan sesuai aspirasi masyarakat yang diterima,” Ungkap Deden.
Deden menambahkan bahwa kriteria prioritas pembangunan jalan desa ditentukan berdasarkan dampak terhadap masyarakat, khususnya akses menuju sarana kesehatan, pendidikan, serta mendukung sektor pertanian. Hal ini sekaligus menjadi strategi untuk mengurangi jumlah desa tertinggal di Banten.
“Indikator yang kami kejar adalah desa tertinggal. Maka, akses ke puskesmas, sekolah, hingga jalur distribusi hasil pertanian menjadi faktor utama penentuan titik pembangunan,” tambahnya.
Kepala Dinas PUPR Banten, Arlan Marzan, menjelaskan anggaran di APBD murni untuk 40 ruas jalan desa tersebut mencapai Rp83 miliar dengan total panjang sekitar 33 kilometer.
Sedangkan untuk Perubahan APBD direncanakan sebesar Rp100 miliar untuk 20 ruas jalan. Ia juga mengungkapkan, dari 431 usulan yang masuk, Kabupaten Lebak menjadi daerah dengan pengajuan terbanyak, disusul Pandeglang, Kabupaten Serang, Kota Serang, dan Kabupaten Tangerang. Kata dia, jenis pekerjaan disesuaikan dengan kondisi wilayah.
“Di Banten selatan, seperti Lebak dan Pandeglang, mayoritas menggunakan betonisasi karena kondisi tanah lembek dan rawan rusak bila hanya diaspal. Sedangkan di daerah tengah dan utara, digunakan hotmix untuk mempercepat pengerjaan sekaligus menjaga kualitas jalan,” ucap Arlan. [red]










