Menu

Mode Gelap
Bupati Tangerang Terima Penghargaan Kabupaten Inspiratif Swasembada Pangan Mitra Adhyaksa 2025 Wabup Intan Nurul Hikmah Lepas Fun Walk San Mon 30 Hari Kebaya Nasional, Gubernur Banten Andra Soni: Simbol Identitas Perempuan Indonesia Bapenda Banten Gelar Penyuluhan dan Penyebarluasan Kebijakan Pajak Daerah Serta Opsen PKB dan BBNKB Dinkes Banten Diganjar Penghargaan Dirjen Pas atas Kontribusi Memberikan Pelayanan Kesehatan di UPT Lapas/Rutan

Kota Tangerang · 2 Sep 2025 ·

TPA Rawa Kucing Longsor: Alat Berat Dikerahkan Buka Jalur, Satu Unit Truk Sampah Terguling


 Penampakan Longsoran Sampah yang Menutup Jalur Pintu Satu TPA Rawa Kucing. Foto: TangerangPos Perbesar

Penampakan Longsoran Sampah yang Menutup Jalur Pintu Satu TPA Rawa Kucing. Foto: TangerangPos

Kota Tangerang – Sejumlah alat berat nampak dikerahkan untuk melakukan pengerukan di area jalur pintu satu TPA Rawa Kucing yang longsor pada Selasa (26/08/2025) lalu.

Keluar Masuk jalur Pembuangan Sampah Hanya dapat Melalui Pintu 2 TPA Rawa Kucing. Foto: TangerangPos

Akibat longsoran sampah pada akses jalur pembuangan sampah tersebut, mengakibatkan antrean panjang truk sampah bahkan salahsatu truk sampah terguling saat melewati jalur antrian.

Salahsatu Truk Sampah Terguling Saat Melintasi Jalur Antrian di Area Transit TPA Rawa Kucing. Foto: TangerangPos

DLH Kota Tangerang Bantah TPA Rawa Kucing Longsor 

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang memberikan klarifikasi tegas terkait beredarnya informasi tidak benar mengenai adanya longsor dan kemacetan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing, Kota Tangerang, Provinsi Banten, Kamis (28/8/25).

Kepala DLH Kota Tangerang Wawan Fauzi menyampaikan, seluruh aktivitas di TPA Rawa Kucing masih berjalan normal, termasuk proses pengangkutan dan pengolahan sampah.

“Kami pastikan tidak ada kejadian longsor di TPA Rawa Kucing. Aktivitas berjalan seperti biasa dan tidak ada dampak berupa kemacetan sebagaimana yang ramai diberitakan,” jelas Wawan.

Ia menyatakan, saat ini sedang dilakukan penataan ulang area landfill untuk meningkatkan optimalisasi pelayanan pengolahan sampah. Penataan ini dilakukan sebagai langkah antisipatif menghadapi cuaca ekstrem dan curah hujan yang tidak menentu.

Sebagai bagian dari penataan tersebut, terjadi penyesuaian sistem keluar-masuk kendaraan pengangkut sampah. Sebelumnya, armada masuk melalui pintu satu dan keluar melalui pintu dua.

Maka untuk sementara waktu seluruh armada masuk dan keluar melalui pintu dua. Hal ini menyebabkan adanya perlambatan operasional dan antrean kendaraan.

“Namun, solusi telah disiapkan, untuk mencegah kemacetan di jalan sekitar, yakni dengan menyediakan lahan sementara seluas 1 hektare di sebelah TPA Rawa Kucing sebagai area transit bagi armada yang menunggu giliran masuk,” tegas Wawan.

“Kami tempatkan kendaraan pengangkut sampah di lahan milik Pemerintah Kota Tangerang seluas kurang lebih 1 hektare agar tidak mengganggu arus lalu lintas di sekitar Jalan Iskandar Muda,” tambah Wawan.

Lebih lanjut, Wawan menjelaskan bahwa penataan landfill ini juga mencakup pengerasan kembali area buang dengan alat berat. Sehingga, dalam beberapa hari ke depan diharapkan arus masuk dan keluar armada dapat kembali normal.

“DLH Kota Tangerang mengimbau masyarakat agar tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang belum terverifikasi. Terlebih, terus mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas pengelolaan sampah demi terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat,” harapnya.

Aktivis Ingatkan Waspada Potensi Bencana TPA, Jangan Menunggu Korban

Koordinator Koalisi Aktivis Lingkungan Hidup Tangerang (Kalung) tersebut mengingatkan bahwa longsoran di TPA Rawa Kucing tersebut sebagai sirine pengingat untuk senantiasa waspada potensi Bencana.

“Ini kan sirine bagi pengelola TPA dan Dinas, bahwa potensi longsor, ledakan dan rentan kebakaran harus segera diantisipasi, jangan nunggu jatuh korban,” Tegasnya.

Sambil menunggu Revisi Perpres Percepatan PSEL yang sebentar lagi disahkan, Ade meminta pengelola TPA untuk melakukan penataan tumpukan sampah.

“lakukan penataan dan pemadatan sampah, pembentukan lereng menjadi terasering atau sengkedan untuk mengurangi kemiringan lereng dan menjaga stabilitas, pembangunan sistem drainase yang baik untuk mengalirkan air menjauh dari lereng sampah dan mencegah genangan, penanaman vegetasi dengan perakaran dalam seperti Bambu, dan pembangunan dinding penahan untuk menstabilkan tumpukan sampah (misalnya dengan anchorage wall atau woven geotextile) untuk mencegah tanah rembes dan memperkuat tumpukan sampah,” Pungkasnya. [red]

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 64 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

250 Pelajar Hadiri “Gebyar Remaja”, Wali Kota: Investasi Kesehatan untuk Pemimpin Masa Depan

10 November 2025 - 15:02

Hari Pahlawan, Sachrudin-Maryono Bagikan Bantuan Kepada Legiun Veteran 

10 November 2025 - 13:31

Tutup Kejurnas Motocross Kota Tangerang, Sachrudin Jajal Lintasan Berdebu

9 November 2025 - 21:10

Inilah Panduan Daftar Cek Kesehatan Gratis, Kadinkes Kota Tangerang: Cukup Bawa KTP ke Puskesmas Terdekat

9 November 2025 - 05:20

Rumah Lansia Beratapkan Spanduk Bekas di Kampung Uwung Hilir Cibodas Hampir Roboh

8 November 2025 - 07:19

Gowes Jumat, Sachrudin Tinjau Progres Normalisasi Kali Angke dan Kali Wetan

7 November 2025 - 15:58

Trending di Kota Tangerang