Kabupaten Pandeglang – Setelah sekitar 45 menit berlayar, Bupati Irna dan rombongan, tiba di Kampung Tajur, Desa Idaman. Ini merupakan salah satu lokasi yang paling parah terdampak banjir karena ketinggian air mencapai 1 meter.
Sesampainya di lokasi banjir, bantuan berupa sembako langsung diserahkan kepada warga yang masih bertahan di rumahnya masing-masing.
“Kita semua harus bergerak cepat membantu korban banjir, baik mengevakuasi warga, penyaluran bantuan dan lain sebagainya, Semuanya harus bertindak cepat agar semua kebutuhan para korban bisa terpenuhi,“ katanya, Kamis (29/12/2022).
Kepala Desa Idaman Ilman mengatakan, banjir di wilayahnya sudah terjadi sejak Minggu 25 Desember 2022 kemarin. Salah satu penyebabnya, karena luapan Sungai Cilemer ditambah intensitas hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir.
“Air naik sejak hari Minggu kemarin, dari (Sungai) Cilemer menggenangi rumah warga. Dan yang paling parah berada di Kampung Tajur dan Sindang Rahayu. Di sana air mencapai satu meter,” ucapnya.
Dia menyebut ada sekitar 428 Kepala Keluarga (KK) di Desa Idaman yang terdampak banjir. Meski begitu, belum ada warganya yang mengungsi. Hanya barang-barang berharga yang dialihkan ke tempat yang lebih aman.
“Ada 428 KK dan 1.712 jiwa terdampak. Mereka belum mengungsi, tapi kalau ketinggian sudah 1,5 meter, baru akan diungsikan,” ujar Ilman.
Sementara Sekretaris BPBD Kabupaten Pandeglang, Rahmat Zultika menerangkan, tidak hanya bantuan logistik, Pemerintah juga sudah mengerahkan enam perahu karet, empat diantaranya di Kecamatan Patia. Dua lagi disiagakan di lokasi lain.
“Selain di Kecamatan Patia, banjir juga melanda empat kecamatan lain, meliputi Kecamatan Pagelaran, Panimbang, Sobang, dan Kecamatan Sukaresmi. Tapi memeang Kecamatan Patia menjadi titik yang paling parah karena berada di bantaran Sungai Cilemer,” katanya.
BPBD mengimbau masyarakat yang berada di wilayah rawan banjir untuk tetap waspada. Soalnya curah hujan tinggi diprediksi masih akan terjadi sampai awal tahun mendatang. Bahkan akan dibarengi dengan angina kencang, banjir rob, dan ancaman tanah longsor.
“Sampai awal tahun nanti, BMKG sudah memprediksi curah hujan masih tinggi dan akan dibarengi dengan bencana hidrometerologi,” ucap Zultika.[red]