Menu

Mode Gelap
Dinkes Kota Tangerang Siapkan Posko dan Nakes pada POPDA XI Banten Besok, Jembatan Pintu Air 10 Ditutup Sementara, Berikut Jalur Alternatifnya! Dukungan Masyarakat Menguat, Bermunculan Baliho ‘Sekda Jadi Bupati Tangerang’ Komisi II DPRD Minta RSUD Panbar dan RSUD Jubar Segera Beroperasi Anggota DPRD Banten Ade Hidayat Minta Pemprov Banten Percepat Pengoperasian RSUD Cilograng

Ekonomi · 21 Mei 2023 ·

Sungai Mengering, Malaysia Krisis Air Hingga Panic Buying Borong Air Mineral


 Warga Malaysia Saat Memborong Air Mineral di Supermarket Akibat Pasokan Air Terganggu. Foto: tangkapan layar YouTube Perbesar

Warga Malaysia Saat Memborong Air Mineral di Supermarket Akibat Pasokan Air Terganggu. Foto: tangkapan layar YouTube

TangerangPos – Gangguan sistem di sepanjang Sungai terpanjang di Malaysia yaitu Sungai Muda membuat satu juta orang Penang dan Kedahan berebut air setelah aliran air keran sempat mengering. Penduduk menyerbu supermarket dan memborong air mineral.

Meskipun pasokan air pulih dalam waktu kurang dari 24 jam, banyak penjual makanan yang mengatakan mereka memutuskan untuk menutup tokonya karena mereka tidak dapat menyiapkan bahan makanan tanpa air sehari sebelumnya.

Curah hujan yang turun dan bendungan yang mengering di Malaysia telah membuat warga khawatir akan kekurangan air bersih. Hal itu diperparah oleh gangguan sistem sungai sehingga memicu panic buying air mineral pada awal pekan ini.

Tanpa air dari Sungai Muda, tingkat bendungan Penang terpukul dan kemarin, Bendungan Ayer Itam terisi 39,8%, Bendungan Teluk Bahang 46,2% dan bahkan Bendungan Mengkuang yang lebih besar, yang biasanya terisi lebih dari 90%, turun menjadi 88,2 %.

Ketua Menteri Penang Chow Kon Yeow mengimbau warga untuk menghemat air. Dia pun menunjukkan bahwa dalam kasus Bendungan Ayer Itam, hanya ada cukup air bagi penduduk setempat untuk bertahan 120 hari lagi.

Presiden Penang Water Watch Chan Ngai Weng mengatakan ini adalah “seruan bangun” untuk warga Penang.

“Penggunaan air harian per kapita Penang melonjak hingga di atas 300 liter tahun lalu, tertinggi di negara ini. Tarif harus dinaikkan untuk mengendalikan pemborosan air,” katanya, dikutip dari The Star, Minggu (21/5/2023).

Terkait gangguan yang menyebabkan gerbang bendungan di Sungai Muda dibuka, Chan mengatakan seharusnya ada peringatan otomatis ketika gerbang bendungan terbuka sendiri karena sensor yang salah.

“Seharusnya juga ada peringatan merah umum yang dikirim ke setiap tingkat otoritas di Penang dan Kedah begitu permukaan air Sungai Muda turun di bawah level tertentu,” katanya.

 

Chan mengatakan banyak orang menuding pemerintah Penang dan Penang Water Supply Corporation bersalah atas kejadian tersebut.

“Tidak benar Penang tidak memiliki rencana masa depan untuk ketahanan air. Ada banyak rencana dan pihak berwenang Penang telah berbicara dengan rekan-rekan di Kedah secara damai,” katanya. [red]

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Wujudkan Hidup Berkualitas dengan Aksesibilitas, Menhub Resmikan Konsep ’10 Minutes City’ Citra Raya Tangerang

19 September 2024 - 16:03

Pj Wali Kota Nurdin: Perkuat Sinergi Pemkot dengan Sektor Industri Guna Mendorong Pertumbuhan Ekonomi

9 Agustus 2024 - 22:46

Pasar Anyar Akan Menjadi Icon Kota Tangerang, Dirut Perumda Pasar: Revitalisasi Sudah 50 Persen

16 Juli 2024 - 07:29

Pj Bupati Andi Ony: Koperasi Harus Mampu Tingkatkan Perekonomian Masyarakat

12 Juli 2024 - 17:32

Dukung Transformasi Ekonomi, Pj Wali Kota Nurdin: Pemkot Komitmen Majukan Ekraf

11 Juli 2024 - 17:29

Hadir Kembali, Festival Al-A’zhom 2024 Hadirkan Bazar Kuliner Nusantara dan Timur Tengah

5 Juli 2024 - 08:20

Trending di Ekonomi