Menu

Mode Gelap
Hari TBC Se-Dunia, Dinkes Kota Tangerang Salurkan Bantuan Kesehatan PMT TBC Banjir Tangerang Raya, Gubernur Banten Andra Soni: Prioritas Utama Penanganan Korban Terdampak Banjir Waduh! Besok Forum Mahasiswa Hukum Bakal Gelar Aksi di Mabes Polri Desak Kades Kohod Segera Diperiksa Kawendra Bersama Gus Fawait dan BP2MI Gerak Cepat Pulangkan Pekerja Migran Asal Jember dari Arab Perempuan PKS Sambut Program Wakil Bupati Tangerang Terpilih Intan Nurul Hikmah

Kota Tangerang · 16 Des 2024 ·

Pj Wali Kota Tangerang dan Menteri PPPA Sepakati Komitmen Penghapusan Kekerasan terhadap Anak dan Perempuan


 Menteri PPPA Arifah Fauzi dan Pj Wali Kota Tangerang Dr Nurdin. Foto: ist Perbesar

Menteri PPPA Arifah Fauzi dan Pj Wali Kota Tangerang Dr Nurdin. Foto: ist

Kota Tangerang – Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang, Dr. Nurdin, menyampaikan, Pemerintah Kota (Pemkot) berkomitmen dan terus berupaya untuk mengurangi dan bahkan menghapus kekerasan terhadap anak, remaja dan perempuan di Kota Tangerang melalui berbagai program serta langkah yang konkret. Yang terbaru, Pj Wali Kota Tangerang, menandatangani komitmen berupa dukungan penghapusan kekerasan terhadap anak dan perempuan bersama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia (RI), Arifah Fauzi, dalam acara Hasil Penelitian Kualitatif Pengalaman Hidup Anak dan Remaja Tahun 2024,  yang merupakan rangkaian acara dari Kunjungan Kerja Menteri PPPA RI ke kota Tangerang.

“Komitmen ini tentunya sejalan dengan arah dan tujuan pembangunan sarat visi dan misi dari Pemkot Tangerang, yakni mewujudkan masyarakat Kota Tangerang yang berakhlakul karimah, unggul dan berdaya saing melalui pendidikan berkelanjutan bagi anak-anak generasi penerus bangsa. Untuk itulah pemberdayaan dan perlindungan terhadap anak menjadi sesuatu yang sangat penting bagi keberlanjutan generasi penerus bangsa tersebut,” tutur Pj wali kota, dalam sambutannya pada acara yang diselenggarakan di TK/SD Kartini Kampung Pendora, Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Neglasari, Senin, (16/12).

Lebih lanjut, Dr. Nurdin, menjabarkan komitmen Pemkot tersebut telah dituangkan baik melalui program-program maupun kegiatan-kegiatan yang memprioritaskan pemberdayaan perempuan serta perlindungan terhadap anak-anak di Kota Tangerang.

“Saat ini, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk den Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Tangerang terus bekerja maksimal dengan dibantu oleh 1090 Posyandu dengan kader-kadernya yang juga merupakan bentuk kolaborasi antar dinas, stakeholder dan juga satgas yang secara sinergis bergerak bersama mengatasi persoalan-persoalan terkait dengan anak, remaja dan perempuan,” jabar Dr. Nurdin.

“Kita juga mempunyai call center di 112 atau juga bisa melalui LAKSA untuk melayani laporan dan pengaduan darurat termasuk yang berhubungan dengan kekerasan terhadap perempuan dan anak,” imbuhnya.

Dalam acara tersebut juga, Mantan Kepala Pusdatin Kemendagri tersebut, menerima secara simbolis booklet hasil kajian kualitatif pengalaman hidup anak, remaja dan perempuan tahun 2024 berdasarkan Permen PPPA No. 6/2024 tentang Pedoman Perlindungan Anak Berbasis Masyarakat dalam mendukung penanggulangan pekerja anak dan Permen PPPA No. 7/2024 tentang Standar Lembaga Perlindungan khusus Ramah Anak dari Menteri PPPA, Arifah Choiri Fauzi.

“Tentunya kami ucapkan terima kasih kepada Bu Menteri atas kunjungan kerjanya dan hasil penelitian kualitatif yang diberikan. Semoga booklet ini dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai pengalaman hidup anak dan remaja, baik dari sudut pandang mereka sendiri maupun kondisi yang mereka alami. Dengan data yang dihasilkan, kita dapat menyusun kebijakan yang tepat untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan ramah bagi anak-anak khususnya di Kota Tangerang,” tukas Pj.

Sementara itu, Menteri PPPA, Arifah Choiri Fauzi, mengungkapkan, penelitian terhadap pengalaman hidup anak, remaja dan perempuan tersebut telah dilakukan oleh Kemen PPPA sejak tahun 2016.

“Penelitian ini dilakukan untuk menunjukkan bahwa kekerasan terhadap anak dan perempuan masih cukup tinggi. Penelitian ini sudah dilakukan sejak tahun 2016, dan secara kuantitatif dan kualitatif di tahun 2024. Dan tadi sudah kita dengarkan bersama apa saja penyebabnya dan ini harus menjadi perhatian  dan tugas kita semua agar  kekerasan terhadap perempuan dan anak ini tidak terjadi lagi,” ungkap Arifah.[red]

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 25 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Komisi IV DPRD Kota Tangerang Desak Kontraktor Selesaikan Revitalisasi Gedung Pasar Anyar: Jangan Molor Lagi

25 April 2025 - 17:54

Wujudkan Kebersihan Kota, Camat Neglasari Gencar Tutup TPS Liar

25 April 2025 - 14:33

TPA Rawa Kucing Tanpa Pagar, Kadis LH: Sudah Dianggarkan Tunggu DED

25 April 2025 - 13:50

Status Kinerja Tinggi, Pemkot Tangerang Diganjar Penghargaan dari Kemendagri 

25 April 2025 - 13:09

Anggota DPRD Banten Suharno Sosialisasikan Pergub 170/2025: Manfaatkan Sebaik-baiknya Program Pemutihan PKB

23 April 2025 - 22:49

Kurang Dari 24 Jam, Polisi Berhasil Ringkus Pelaku Pembunuhan Mayat Dalam Karung

23 April 2025 - 22:06

Trending di Kota Tangerang