Kota Tangerang – Menjadi pucuk pimpinan tertinggi perguruan tinggi terkemuka di Kota Tangerang Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) tak pernah terbayangkan dalam hidup Amarrullah. Ketika muda, ia hanya bercita-cita menjadi guru dan mempunyai usaha bimbingan belajar.
Sang Guru
Berawal sebagai guru honorer di Sekolah Dasar Muhammadiyah Tangerang pada 1989, Amarullah juga menjadi pengajar di lima sekolah termasuk sekolah menengah pertama. Hal itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, membayar kontrakan dan menghidupi anak istri.
Kemudian Pada tahun 1998, Amarullah diangkat sebagai pegawai negeri sipil dan ditempatkan sebagai guru di Bayah, Lebak, Banten.
Man of Organization
Kiprah Amarullah di Muhammadiyah sudah dimulai sejak masih menjadi pelajar, Amarullah muda aktif dalam organisasi Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) dan menjadi Ketua IPM Ranting Tanahtinggi pada tahun 1982.
Pada tahun 1989, Amarullah menjadi Ketua Ikatan Pelajar Muhammadiyah Daerah Tangerang dan Ketua Pemuda Muhammadiyah Wilayah Banten pada tahun 2002.
Ketua Cabang Muhammadiyah Tangerang, Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Tangerang dan saat ini ia menjabat Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Provinsi Banten.
Ia juga pernah menjadi lokomotif pergerakan Muhammadiyah Provinsi Banten yang mengantarkannya aktif di organisasi kepemudaan KNPI.
Dimulai dari jabatan sekretaris DPD KNPI Kota Tangerang tahun 1994 sampai kemudian dipercaya sebagai Sekretaris DPD KNPI Provinsi Banten pada tahun 2004.
Kekuatan Alumni dan Almamater
Sejak perguruan Tinggi Muhammadiyah Tangerang berdiri lebih kurang telah melahirkan 46.000 alumni yang tersebar di wilayah Tangerang dan sebagian besar merupakan warga Kota Tangerang.
Potensi jejaring suara alumni terlihat Sejak ‘Sang Rektor’ secara resmi mendeklarasikan diri maju pada perhelatan Pilkada Kota Tangerang 27 November mendatang. Hal tersebut dapat dilihat dengan banyaknya dukungan kepada sang rektor melalui sejumlah jejaring media sosial.
Sang Kader Sejati Muhammadiyah
Di bidang pendidikan, Amarullah sangat dekat dengan mantan Rektor pertama Universitas Muhammadiyah Tangerang, Achmad Badawi. Mereka berdua ikut mengembangkan dua sekolah tinggi Muhammadiyah yang kini menjadi Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT).
Penetapan Amarullah sebagai Rektor telah diprediksi sejak lama warga Muhammadiyah di Provinsi Banten. Pasalnya, Amarullah turut berkontribusi sebagai Sekretaris Tim Pendirian UMT pada 2009.
Selain itu, warga di lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah Banten pun tahu betul sepak terjang Amarullah merupakan kader yang aktif dan memberikan kontribusi nyata pada Muhammadiyah sejak masih berstatus sebagai pelajar.
Meskipun Pengurus Muhammadiyah Tangerang tidak terlibat aktif dalam politik praktis Pilkada Kota Tangerang, namun kiprah dan perjalanan karir organisasi Amarullah di Muhammadiyah menjadi penggerak Sense Of Billonging warga muhammadiyah terhadap sang Kader Sejati Muhammadiyah.
Egaliter dan humble
Amarullah dikenal sebagai pribadi yang mudah bergaul dengan siapapun dan semua kalangan, bahkan selama menjabat Rektor Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) tidak ada sekat penghalang untuk dirinya berkomunikasi dan berdiskusi dengan mahasiswa, pegawai, dosen, mitra maupun stakeholders terkait.
Keterbukaan komunikasi Sang Rektor dibuka melalui Plataran Aspirasi berupa sofa melingkar yang disiapkan didepan ruang kerja sang rektor untuk menerima keluhan, aduan serta masukan dari seluruh pihak.
Menjadi Satu-satunya Kandidat Potensial Penantang Sachrudin
Banyak figur yang bermunculan jelang perhelatan Pilkada Kota Tangerang bahkan beberapa telah menerima penugasan resmi dari Partai. Namun dari seluruh figur yang muncul tersebut, hanya berharap dapat dipinang oleh Bakal Calon Wali Kota Tangerang Sachrudin.
Amarullah menjadi satu-satunya pemecah kebuntuan tersebut, yang menyatakan diri dan memang sejak awal bertekad maju sebagai Bakal Calon Wali Kota Tangerang bukan Wakil Wali Kota Tangerang.
Meskipun belum mendapatkan surat tugas resmi dari partai, namun Amarullah berpeluang menjadi lawan setara Sachrudin dan berpotensi diusung oleh Partai Politik yang berseberangan atau tidak menjadi bagian dari koalisi Sachrudin.
Mengingat realitas politik Kota Tangerang masih dinamis, segala kemungkinan dan kejutan masih akan terus terjadi jelang pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Tangerang dan Wakil Wali Kota Tangerang pada 27 Agustus 2024 mendatang. [red]