Menu

Mode Gelap
Kawendra Bersama Gus Fawait dan BP2MI Gerak Cepat Pulangkan Pekerja Migran Asal Jember dari Arab Perempuan PKS Sambut Program Wakil Bupati Tangerang Terpilih Intan Nurul Hikmah Tertinggi di Banten, Rata-rata Lama Sekolah Tangsel Capai 11,86 Tahun Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat, Pj Wali Kota Nurdin Serahkan Bentor ke Pihak Kecamatan dan Kelurahan Dinkes Kota Tangerang Siapkan Posko dan Nakes pada POPDA XI Banten

Banten · 9 Des 2024 ·

Bantuan Desa Dikurangi dari 100 Juta Menjadi 50 Juta, APDESI Bakal Kepung Kantor Pj. Gubernur Banten Al Muktabar


 Penjabat Gubernur Banten, Al Muktabar Saat Mengepel Tribun Plaza Aspirasi KP3B Banten. Foto : Istimewa Perbesar

Penjabat Gubernur Banten, Al Muktabar Saat Mengepel Tribun Plaza Aspirasi KP3B Banten. Foto : Istimewa

Banten – Belom selesai kegaduhan terkait rencana membuka open bidding pejabat esselon II oleh Pj Gubernur Banten Al Muktabar diakhir masa jabatan, kali ini kebijakan Al Muktabar kembali membuat gaduh terkait dengan pengurangan Bantuan Pemprov Banten untuk Desa dari 100 juta menjadi 50 juta rupiah pada tahun 2025 mendatang.

Atas kebijakan tersebut, Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Banten mengancam akan mengepung kantor Penjabat (Pj) Gubernur Banten dengan mengerahkan ribuan perangkat desa dan kepala desa.

“Kami kaget, kok ada penurunan Banprov tanpa komunikasi ke kami. Ini membuat kepala desa se-Banten sangat reaktif. Dalam waktu dekat, kami akan menggelar aksi besar-besaran melibatkan 1.238 kepala desa dan perangkat desanya,” ujar Sekretaris Jenderal Apdesi Banten, Rafik Rahmat Taufik, usai audiensi dengan DPRD Banten di Kota Serang, Selasa (03/12/2024) lalu.

Rafik menjelaskan bahwa sebelumnya dana bantuan keuangan provinsi telah ditetapkan sebesar Rp123 miliar untuk 1.238 desa, dengan masing-masing desa mendapat Rp100 juta. Namun, keputusan pemotongan menjadi Rp50 juta per desa dinilai merugikan, terutama dalam mendukung kebutuhan operasional desa yang tidak dapat dibiayai oleh Dana Desa.

“Dana Rp100 juta itu sangat berarti bagi pemerintah desa untuk kegiatan yang tidak tercover dari Dana Desa. Pemotongan ini bisa membuat situasi di bawah tidak kondusif. Kami sudah memplot kegiatan untuk 2025, jadi pemangkasan ini jelas mengganggu rencana tersebut,” tegasnya.

Apdesi juga membandingkan kebijakan di Banten dengan daerah lain seperti Jawa Barat dan Jawa Tengah, yang disebut memberikan bantuan hingga Rp240 juta per desa per tahun. Rafik menilai dengan APBD Banten yang mencapai lebih dari Rp10 triliun, seharusnya bantuan desa minimal mencapai Rp300-500 juta.

Apdesi berencana menggelar aksi besar-besaran pekan depan untuk mendesak Pemprov Banten membatalkan pemotongan dana dan kembali menetapkan Banprov di angka Rp100 juta per desa.

“Kami tetap akan memaksa Pemprov Banten untuk mempertahankan Banprov di angka Rp100 juta. Jika tidak, kami akan terus melawan demi kesejahteraan desa,” pungkasnya. [red]

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 6,311 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Jamaluddin Berpotensi Isi Jabatan Kadindikbud Provinsi Banten, Akademisi: Beliau Suksesor Sekolah Gratis di Kota Tangerang

17 Januari 2025 - 10:21

Ditunjuk Sebagai Plh.Sekda Banten, Nana Supiana: Saya Akan Sering Berada di Kantor Setda

17 Januari 2025 - 09:28

Kepala Dindikbud Banten Tabrani, Hari ini Dilantik Jadi Pejabat di KemenDes PDT

16 Januari 2025 - 12:33

Gubernur Banten Terpilih Andra Soni Silaturahmi dengan Ulama Kharismatik

15 Januari 2025 - 22:34

DPRD Banten Gelar Paripurna Pengumuman Penetapan Gubernur Banten Terpilih Andra Soni

15 Januari 2025 - 12:31

Jelang Open Bidding dan Assessment, Akademisi Ingatkan Core Value ASN Banten: Loyal pada Atasan dan Jaga Rahasia Jabatan

12 Januari 2025 - 10:08

Trending di Banten