Menu

Mode Gelap
Bupati Tangerang Terima Penghargaan Kabupaten Inspiratif Swasembada Pangan Mitra Adhyaksa 2025 Wabup Intan Nurul Hikmah Lepas Fun Walk San Mon 30 Hari Kebaya Nasional, Gubernur Banten Andra Soni: Simbol Identitas Perempuan Indonesia Bapenda Banten Gelar Penyuluhan dan Penyebarluasan Kebijakan Pajak Daerah Serta Opsen PKB dan BBNKB Dinkes Banten Diganjar Penghargaan Dirjen Pas atas Kontribusi Memberikan Pelayanan Kesehatan di UPT Lapas/Rutan

Kota Tangerang · 21 Okt 2025 ·

Waspada Bronkopneumonia, Kadinkes Kota Tangerang Imbau Kenali Gejalanya dan Lindungi Keluarga dari Infeksi Paru


 Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Dr.dr. Dini Anggraini saat meninjau Pembiasaan Program Makan Bergizi Gratis. Foto: ist Perbesar

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Dr.dr. Dini Anggraini saat meninjau Pembiasaan Program Makan Bergizi Gratis. Foto: ist

Kota Tangerang – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap penyakit bronkopneumonia. Salah satu infeksi akut yang menyerang jaringan paru-paru atau saluran napas kecil (bronkiolus dan alveolus).

Kepala Dinkes Kota Tangerang dr. Dini Anggraeni mengatakan, penyakit ini dapat menyerang siapa saja, terutama bayi, balita, anak-anak, hingga lansia, karena daya tahan tubuh mereka cenderung lebih lemah.

Bronkopneumonia disebabkan oleh infeksi mikroorganisme seperti virus, jamur, maupun bakteri yang menular melalui udara (percikan batuk atau bersin) dan permukaan yang terkontaminasi. Oleh karena itu, menjaga kebersihan lingkungan dan perilaku hidup bersih menjadi langkah penting dalam pencegahannya.

“Bronkopneumonia bisa berkembang cepat jika tidak dikenali sejak dini. Masyarakat perlu waspada terutama pada anak-anak dan lansia, serta segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan bila muncul gejala,” jelas dr. Dini, Selasa (21/10/25).

Ia menuturkan, gejala bronkopneumonia yang perlu diwaspadai antara lain demam tinggi di atas 38°C, badan menggigil, detak jantung cepat, batuk kering atau berdahak, sesak napas, dan napas cepat.

Gejala lain yang juga dapat muncul yaitu sakit kepala, nyeri dada, hilang nafsu makan, mual, muntah, hingga diare dan dehidrasi. Pada bayi, dapat terlihat tarikan dinding dada saat bernapas.

Faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan terjadinya bronkopneumonia antara lain:

– [ ] Kurang asupan gizi, terutama pada bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif selama enam bulan.

– [ ] Lingkungan tidak bersih dan sehat, paparan asap rokok atau polusi udara di dalam maupun luar rumah.

– [ ] Imunisasi tidak lengkap, rumah padat penduduk, ventilasi yang buruk, serta kebiasaan tidak mencuci tangan pakai sabun.

– [ ] Penyakit lain seperti campak atau HIV juga dapat memperparah risiko infeksi.

Langkah Penanganan dan Pencegahan

Apabila seseorang mengalami gejala ringan bronkopneumonia, dapat dilakukan perawatan awal di rumah dengan:

– [ ] Memberikan obat sesuai gejala (obat demam atau pereda batuk),

– [ ] Konsumsi vitamin dan oralit,

– [ ] Istirahat cukup, banyak minum air putih, serta

– [ ] Menjaga kebersihan dan menghindari asap rokok di sekitar rumah.

Namun, jika gejala semakin berat atau tidak kunjung membaik masyarakat diminta segera mendatangi fasilitas kesehatan terdekat seperti Puskesmas, klinik, atau rumah sakit agar mendapat penanganan medis yang tepat.

“Kunci utamanya adalah deteksi dini dan pencegahan. Dengan perilaku hidup bersih, pemberian gizi seimbang, serta imunisasi lengkap, bronkopneumonia dapat dicegah,” katanya.

“Pemerintah Kota Tangerang juga mengajak masyarakat untuk memanfaatkan Buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) sebagai panduan dalam memantau tumbuh kembang dan kesehatan anak secara berkala,” tutupnya.[red]

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

PSEL Kota Tangerang dan Tangsel Batal, Dipusatkan di Kabupaten Tangerang

24 Oktober 2025 - 21:53

Gowes Jumat Bebas Kendaraan, Sachrudin Gencarkan Gaya Hidup Sehat dan Cinta Lingkungan

24 Oktober 2025 - 12:20

Usai Disegel Satpol PP, Bangunan Diduga Melanggar Garis Sempadan Jalan di Cipondoh Lanjutkan Pembangunan

24 Oktober 2025 - 09:12

Saat Pengajian, Sachrudin Tegaskan ASN Harus Jadi Teladan dalam Gerakan Ramah Lingkungan

23 Oktober 2025 - 23:01

Rapat Evaluasi: Sachrudin Instruksikan Inventarisasi dan Pengawasan Gedung Demi Keselamatan Warga

23 Oktober 2025 - 17:40

HSN 2025, Wali Kota Sachrudin Ajak Santri Jadi Teladan dan Agen Perubahan Berbasis Ilmu dan Akhlak

22 Oktober 2025 - 14:00

Trending di Kota Tangerang