Kabupaten Tangerang – Anggota DPRD Provinsi Banten dari Fraksi Gerindra Daerah Pemilihan Kabupaten Tangerang, H. Ade Awaludin telah melaksanakan rangkaian reses pada masa sidang ke-1 DPRD Provinsi Banten yang telah dilaksanakan sejak tanggal 16-25 Oktober 2024.
Sejumlah usulan dan aspirasi dari masyarakat menjadi catatan penting, mulai dari jembatan- jembatan penghubung sungai, rehabilitasi majlis-majlis taklim serta sarana-sarana Ibadah.
Namun ada yang menarik saat reses memasuki hari ke-4 di wilayah Kampung Lamporan Desa Pangadegan Kecamatan Pasar Kemis, Ade Awaludin langsung merespon dan merealisasikan aspirasi dengan membantu 1 unit Motor Gerobak Tiga Roda untuk para komunitas pekerja pengepul sampah pastik yang diserahkan kepada Ketua Kelompok Mirsha.
“Kehadiran komunitas pekerja pengepul memiliki peran penting, karena selalin bisa mendapatkan income tambahan juga bisa membantu keselamatan dan keberlangsungan bumi ini dengan mengurangi timbunan sampah plastik,” Ungkap Ade kepada awak media, Selasa (20/10/2024).
Ade menjelaskan bahwa Indonesia merupakan negara terbesar ke-5 di dunia sebagai penghasil sampah plastik bahkan menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), dimana sebelumnya pada Tahun 2018 Indonesia sempat masuk di peringkat Ke-2 terbesar di dunia setelah China.
“kita tahu bahwa sampah plastik membutuhkan waktu ratusan tahun agar terurai, kalau yang jenis Polyethylene Terephthalate ( PET ) saja bisa 500 tahun baru terurai, dan berapa banyak species laut banyak yang mati bahkan punah karena makan sampah-sampah plastik di lautan,” lanjut Ade.
Bahkan yang lebih membahayakan kata Ade, kita sebagai manusia pemakan Ikan-ikan laut juga tidak luput dari hidangan yang terkontaminasi plastik.
“Karena itu saya mendorong kepada pemerintah daerah agar ada kerja- kerja kolaboratif antara pemerintah, dunia usaha dalam hal ini produsen plastik, pengguna plastik, dan masyarakat serta lembaga- lembaga yang concern terhadap lingkungan khususnya soal sampah plastik,” Tegasnya.
Untuk diketahui bahwa penanganan sampah plastik memerlukan kesadaran bersama, usaha bersama dalam skema Pentahelix.
“Pemahaman dan tindakan pemilahan serta pengendaliannya sudah harus dilakukan sejak dari unit terkecil yaitu rumah tangga, sekolah, pasar dan industri pengguna plastik, sehingga persoalan sampah plastik bisa dikendalikan apalagi bisa menjadi gerakan ekonomi sirkular,” Pungkasnya.
Untuk diketahui bahwa Komunitas pengepul sampah plastik di wilayah Desa Pangadegan Kecamatan Pasar Kemis di bawah binaan Mirsha lebih kurang terdiri dari 300 Orang sedangkan pekerja di lapak pemilahan terdapat 90 orang.
[red]