Menu

Mode Gelap
Waduh! Besok Forum Mahasiswa Hukum Bakal Gelar Aksi di Mabes Polri Desak Kades Kohod Segera Diperiksa Kawendra Bersama Gus Fawait dan BP2MI Gerak Cepat Pulangkan Pekerja Migran Asal Jember dari Arab Perempuan PKS Sambut Program Wakil Bupati Tangerang Terpilih Intan Nurul Hikmah Tertinggi di Banten, Rata-rata Lama Sekolah Tangsel Capai 11,86 Tahun Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat, Pj Wali Kota Nurdin Serahkan Bentor ke Pihak Kecamatan dan Kelurahan

Banten · 7 Sep 2023 ·

Rencana Pensiunkan PLTU, Dirut PLN: Menuju Green Enabling Transmission Line


 Cerobong PLTU Lontar di Kabupaten Tangerang Pada Rabu, (06/09/2023) Pukul 21.05  terpantau Mengeluarkan Kumpalan Asap. Foto: TangerangPos Perbesar

Cerobong PLTU Lontar di Kabupaten Tangerang Pada Rabu, (06/09/2023) Pukul 21.05 terpantau Mengeluarkan Kumpalan Asap. Foto: TangerangPos

Jakarta – Dilansir dari detikfinance, PT PLN (Persero) menjalankan sejumlah strategi untuk mendorong transisi energi. Strategi itu dijalankan mengingat dunia dihadapkan tantangan pemanasan global.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, pihaknya sejak 2 tahun lalu menghapus pembangkit listrik batu bara dengan kapasitas 13 gigawatt (GW) di Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL).

“Pada saat kita merancang RUPTL, kita sudah menghapus, ini dua tahun lalu, menghapus 13 GW pembangkit listrik tenaga batu bara, artinya apa, kalau andaikan pembangkit ini dibangun, maka selama 25 tahun mendatang ada emisi 1,8 miliar ton CO2 tapi we can avoid kita menghindari emisi itu,” katanya dalam wawancara khusus detikcom di sela-sela ASEAN-Indo Pacific Forum (AIPF) di Hotel Mulia Jakarta, Rabu (6/9/2023).

Selain itu, PLN juga mengganti pembangkit batu bara berkapasitas 1,1 GW dengan pembangkit energi baru terbarukan.

“Kita tambah lagi, ada 1,1 GW 2 tahun lalu, pembangkit batu bara dihapus dan langsung diganti EBT,” katanya.

Darmawan mengatakan, RUPTL yang telah disusun sekitar 51,6% berasal dari pembangkit energi terbarukan. Hal itu menjadikan RUPTL ini sebagai RUPTL yang terhijau sepanjang sejarah.

“Pada waktu itu kita bangun RUPTL dimana 51,6%, 21 sekian GW tambahan pembangkitnya itu berbasis energi baru terbarukan. Pada waktu, wah ini sudah the most the greenest RUPTL dalam sejarah PLN, dalam sejarah Indonesia,” katanya.

Darmawan mengatakan, RUPTL yang ada sendiri merupakan perencanaan 10 tahun atau jangka pendek. Dia bilang, jangka menengah akan membangun transmisi hijau

Dia mengatakan, transmisi hijau ini diperlukan mengingat, wilayah yang punya sumber energi terbarukan tidak sama lokasinya dengan wilayah yang memiliki permintaan listrik.

“Kita harus membangun green enabling transmission line. Kita bangun transmisi yang bisa mengevakuasi energi baru terbarukan di lokasi yang terpencil itu ke epicentrum of demand,” katanya.

“Tentu saja langsung meningkat nih yang baseload renewable energi itu meningkat drastis sampai 2040 bisa kita tingkatkan sampai tambahan sekitar 32 GW yang tadinya sangat minimalis,” ungkapnya. [red]

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 61 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Penandatanganan Pakta Integritas Manajemen Talenta Se-Provinsi Banten, Dr. Nurdin: Dampak Positif Dalam Pengembangan SDM

12 Februari 2025 - 21:51

Keren! Ajak Masyarakat Menatap Pembangunan Kedepan, Fraksi Gerindra DPRD Banten Gelar Dialog Publik

12 Februari 2025 - 17:51

Anggota DPR RI Kawendra Lukistian Soroti Maraknya Penipuan Berkedok Koperasi, Dorong Digitalisasi dan Efisiensi

12 Februari 2025 - 17:07

Wujudkan Keamanan dan Ketertiban, Polsek Sepatan Gelar Coffee Morning

12 Februari 2025 - 14:47

Dirtipidum Bareskrim Polri Segera Tetapkan Status Kades Kohod dalam Kasus SHGB Pagar Laut Tangerang

11 Februari 2025 - 10:59

Bela Hak Pekerja Mitra PT POS, Kawendra: Kalau Manajemennya Aneh-aneh Kita Sikat Sekalian!

10 Februari 2025 - 23:29

Trending di Nasional