Kabupaten Tangerang – Ucap syukur dan terima kasih berulang kali terucap dari Janti (73), seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Desa Patrasana, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Ia sangat berterima kasih kepada pemerintah karena setelah berpuluh tahun listriknya tergantung dari tetangga, saat ini ia telah memiliki instalasi listrik sendiri lewat program Bantuan Pasang Baru Listrik yang dicanangkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
“Iya emak terima kasih banget, dulu listriknya nyambung dari sono (tetangga), ga enak ga bebas, kalo listrik dia matiin kita juga ikut mati. Sekarang udah punya sendiri, enak,” ucap Janti.
Rasa syukur juga juga diungkapkan oleh Masni (67), seorang ibu rumah tangga yang juga mendapatkan bantuan program BPBL dari pemerintah.
“Tadinya kita narik kabel dari sana, jauh. Sekarang bisa nyalain listrik sendiri, ga jauh lagi (menyalur listrik). Sama enak kalo malem jadi terang,” ucap Masni.
Janti dan Masni adalah salah satu warga Kabupaten Tangerang penerima manfaat program BPBL yang dilaksanakan oleh Kementerian ESDM bersama Komisi VII DPR RI dan menugaskan PT PLN (Persero). Alokasi APBN tahun 2022 adalah untuk Program BPBL sebanyak 80.000 rumah tangga miskin belum berlistrik yang tersebar di 22 Provinsi. Untuk Kabupaten Tangerang sendiri, terdapat 1.275 sambungan rumah tangga penerima BPBL yang tersebar di 16 kecamatan.
Mandiri Dengan Listrik Sendiri
Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Ida Nuryatin Finahari menyatakan bahwa program BPBL ini ditujukan agar masyarakat mandiri dengan memiliki akses listrik sendiri dan tidak lagi tergantung dari orang lain.
“Ini adalah program untuk memasang kWh meter di rumah tangga yang memang belum punya. Jadi buat masyarakat yg sudah punya listrik tapi nyantol ke tetangga, inilah diberikan gratis oleh pemerintah biar ibu bapak punya listrik sendiri, bisa mengatur sendiri pengeluarannya,”ungkap Ida saat kegiatan Peresmian dan Penyalaan Pertama Program BPBL Provinsi Banten, di Kabupaten Tangerang, Senin, (26/12/2022).
Lebih lanjut Ida menjelaskan bahwa program BPBL juga dijalankan untuk menjamin keselamatan ketenagalistrikan masyarakat penerima manfaat.
“Punya instalasi sendiri menjadi penting, karena dari sisi keselamatan ketenagalistrikan tidak boleh menyalur listrik, karena kalau ga standar bisa terjadi kebakaran,” ujar Ida.
Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto menyatakan bahwa ia sebagai wakil rakyat berpartisipasi aktif mewakili masyarakat agar mendapatkan akses pembangunan.
“Kami sebagai legislatif di komisi VII berpartisipasi aktif mewakili aspirasi masyarakat, agar pemerintah khususnya di sektor ESDM lebih meningkatkan lagi program pembangunannya di tahun mendatang dan dapat menyalurkannya kepada masyarakat luas yang sangat membutuhkan,” ungkap Mulyanto.
Ia juga berharap dengan disalurkannya listrik melalui program BPBL dapat memberikan penerangan dan mempermudah masyarakat dalam kegiatan sehari-hari.
“Dengan listrik BPBL ini mudah-mudahan dapat digunakan putra putri Bapak/Ibu belajar, bisa digunakan untuk membaca quran, agar kita semua menjadi berkah,” ujar Mulyanto.
EVP Penjualan dan Pelayanan Pelanggan Retail PT PLN (Persero) Saleh Siswanto menyatakan siap melaksanakan tugas dari pemerintah untjk menyalurkan listrik bagi masyarakat.
“PLN berharap kolaborasi ini dapat memberikan manfaat bagi masyakat yg membutuhkan. Untuk tahun 2023, mohon doa dan dukungan karena kami mendapat tugas pemasangan BPBL nasional 83.000 (rumah tangga). Mudah mudahan kami dapat menjalankan sebaik-baiknya,” ujar Saleh. (Hasan)