Kabupaten Tangerang – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang berkomitmen terus menjaga dan meningkatkan ketahanan pangan demi mewujudkan pembangunan sektor pertanian di Kabupaten Tangerang yang berdaya saing. Salah satunya, dilakukan melalui terobosan dalam program unggulan RPJMD Kabupaten Tangerang yaitu Tangerang MANTAP (Mandiri Tahan Pangan).
“Semua terobosan rencana kegiatan di tahun depan diarahkan pada tujuan utama yaitu meningkatkan produktivitas pangan dan peningkatan kesejahteraan petani, tentunya ini tidak terlepas dari program unggulan RPJMD Kabupaten Tangerang yaitu Tangerang MANTAP,” ujar Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Asep Jatnika saat dikonfirmasi.
Adapun rencana kegiatan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan yang akan dilaksanakan pada tahun 2023 yakni, Pertanian Terpadu (Integrated Farming) dan Smart Farming yang merupakan upaya penyediaan pangan melalui pengembangan budidaya pertanian, peternakan, serta perikanan pada satu lokasi.
“Pertanian terpadu di tahun 2023 akan dilaksanakan di 4 lokasi UPTD lingkup DPKP serta 8 BPP. Adapun rencana ke depan program ini akan diusulkan dalam RPJMD 2024-2029 dengan target di 29 kecamatan dan 274 desa/kelurahan,” ungkapnya.
Ia menyebutkan, pemanfaatan lahan pekarangan sebagai sumber pangan telah dilakukan sejak tahun 2015-2022 di 153 lokasi Kelompok Wanita Tani (KWT) yang selanjutnya akan dikembangkan di 274 desa/kelurahan.
jelas dia.
Untuk menacapai tujuan tersebut, khususnya peningkatan produksi pangan dan peningkatan kesejateraan petani, maka yang paling penting dan menjadi prioritas adalah ketersedian air bagi para petani dengan mengatur tata air pertanian. Untuk tahun 2023, pihaknya akan melakukan pendataan ulang sumber air yang ada di daerah.
Tidak hanya sebatas pada sungai yang ada, tetapi pada sumber air bekas galian dan sumber air lainya yang bisa dimanfaatkan untuk ketersediaan air pertanian. Secara teknis, tidak hanya revitalisasi irigasi permukaan akan tetapi akan ditingkatkan dengan membangun rumah pompa dan irigasi perpipaan sehingga para petani tidak kesulitan lagi untuk mengairi sawahnya. Tentunya program irigasi ini dapat berasil dengan melibatkan Pusat, Ptovinsi serta OPD terkait.
Selain itu, DPKP juga akan terus melaksanakan Vaksinasi dan pengobatan serta komunikasi informasi dan edukasi (KIE) kepada pemilik ternak maupun masyarakat yang akan menjadi program berkelanjutan sampai PMK di Kabupaten Tangerang hilang/zero case.
“Kami juga berencana membangun labotarium kesmavet pada tahun 2024 serta penyediaan sarana dan sumber daya manusianya, yang selanjutnya secara bertahap dapat difungsikan menjadi Laboratorium uji kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) pemerintah Kabupaten Tangerang,” tutupnya. (Red)