Pandeglang – Gubernur Banten Andra Soni hadir langsung meninjau sekaligus menikmati keindahan pesona Curug Cimanggung, salah satu destinasi alam unggulan di kawasan Carita Kabupaten Pandeglang yang dikenal memiliki panorama luar biasa indah.
Dalam kunjungan tersebut, Gubernur Andra Soni menegaskan untuk segera memperbaiki akses jalan menuju lokasi wisata curug Cimanggung.
“Yang utama adalah akses jalan diperbaiki untuk memudahkan akses jalan menuju lokasi wisata Curug Cimanggung, saya minta masyarakat juga ikut menjaga fasilitas ini setelah terbangun nanti,” Ungkap Andra, Selasa (02/12/2025).
Andra yang didampingi Kepala Dinas PUPR Banten Arlan Marzan, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten, Eli Susianty dan Bupati Pandeglang Rd.Dewi Setiani mengatakan bahwa aliran air terjun yang jernih, suasana hutan yang asri, dan udara sejuk menjadikan Curug Cimanggung sebagai destinasi wisata yang benar-benar memanjakan mata.
“Curug Cimanggung memiliki daya tarik yang sangat potensial sehingga perlu didorong pengembangan fasilitas penunjang agar wisatawan semakin nyaman dan aman saat berkunjung,” Tambahnya.
Selain aspek fisik infrastruktur, Andra Soni menyoroti pentingnya pembangunan sumber daya manusia dan budaya pelayanan (hospitality) di kawasan wisata. Ia mengingatkan warga agar perbaikan jalan dibarengi dengan peningkatan kualitas layanan.
“Jangan sampai wisatawan pulang membawa kesan buruk. Jika jalannya sudah bagus, hindari kesan parkir mahal, pelayanan tidak ramah, atau lingkungan yang kotor. Soal retribusi parkir, sebaiknya dibuatkan Peraturan Desa (Perdes) agar jelas payung hukumnya,” ucap Andra.
DPUPR Banten Segera Bangun Akses Jalan
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Banten, Arlan Marzan menyebut, total panjang jalan menuju Curug Cimanggung mencapai kurang lebih 6 kilometer, dengan 1,6 kilometer di antaranya dalam kondisi rusak.
“Penanganan jalan akan disesuaikan dengan kontur dan kondisi tanah yang bervariasi, mulai dari penggunaan paving block, beton, hingga aspal. Tujuannya agar konstruksi lebih awet. Titik-titik kritis akan menjadi prioritas, namun kami tetap memperhatikan pemerataan di setiap wilayah,” kata Arlan.[red]










