Menu

Mode Gelap
Dinkes Kota Tangerang Siapkan Posko dan Nakes pada POPDA XI Banten Besok, Jembatan Pintu Air 10 Ditutup Sementara, Berikut Jalur Alternatifnya! Dukungan Masyarakat Menguat, Bermunculan Baliho ‘Sekda Jadi Bupati Tangerang’ Komisi II DPRD Minta RSUD Panbar dan RSUD Jubar Segera Beroperasi Anggota DPRD Banten Ade Hidayat Minta Pemprov Banten Percepat Pengoperasian RSUD Cilograng

Kabupaten Tangerang · 5 Jan 2023 ·

DPKP Pantau 24 Ha Sawah yang Terendam Banjir


 DPKP Pantau 24 Ha Sawah yang Terendam Banjir Perbesar

Kabupaten Tangerang – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang melakukan pemantauan daerah persawahan yang terendam banjir akibat luapan Sungai Cidurian di dua Kecamatan Kresek dan Kecamatan Jayanti Kabupaten Tangerang. Luapan Sungai Cidurian terjadi sejak tanggal 30 Desember 2022.

“Area yang terendam ini imbas dari banjir yang melanda wilayah Kresek dan Jayanti, ini yang menyebabkan beberapa area persawahan milik petani di daerah tersebut terendam banjir,” jelas Ir. Asep Jatnika Sutrisno, MM, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang, Kamis pagi (5/1/2023).

Berdasarkan laporan dari Penyuluh Pertanian dan Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT), terdapat 4 wilayah desa dari 2 kecamatan yang terdampak akibat banjir luapan sungai Cidurian. Yaitu Kecamatan Kresek di Desa Koper 5 Ha, Desa Pasir Ampo 8 Ha, sedangkan Kecamatan Jayanti Desa Cikande 5 Ha dan Desa Pasir Gintung 7 Ha.

Hasil pencatatan petugas penyuluh dan POPT, usia pertanaman padi yang terendam banjir di wilayah Kresek umur 7- 20 HST dan wilayah Jayanti umur 25 – 35 HST.

“Data sementara hasil monitoring petugas kami di lapangan jumlah persawahan yang terendam banjir ada 24 Ha di wilayah Kresek dan Jayanti, laporan yang kami terima kemarin tanggal 3 Januari 2023,” ucapnya.

Asep mengatakan, upaya yang dilakukan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten selain mencatat dan monitoring area persawahan yang terendam banjir yaitu melakukan analisa dan menghitung  jumlah sawah yang terendam banjir.

Kedua, melakukan analisa jumlah kerugian terhadap lahan sawah yang masuk dalam katagori fuso  yang diderita petani  kelompok tani sehingga dapat diketahui berapa banyak yang akan diberi batuan benih dalam membantu petani meringankan kerugiannya.

“Ketiga, pascabanjir akan dilakukan permintaan bantuan bibit atau benih padi ke pemerintah provinsi atau pusat sesuai dengan jumlah luasan lahan sawah yang terkena fuso sesuai dengan hasil analisa. Petugas kami baik penyuluh pertanian dan Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan akan selalu pantau kondisi terkini,”ujarnya

Sementara itu, berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tangerang, wilayah Kresek, Jayanti dan Gunung Kaler sampai saat ini masih banjir merendam perkampungan penduduk, jalan desa dan persawahan. (Red)

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Pemkab Gelar Operasi Pasar Gerakan Pangan Murah, Pj Bupati Andi Ony: GPM Ringankan Beban Masyarakat

5 November 2024 - 13:32

Bapenda Lanjutkan Relaksasi Keringanan Pajak, Slamet Budhi Mulyanto: Berlaku Sampai 31 Desember 2024

5 November 2024 - 12:55

Pj Bupati Tangerang Buka Seleksi Kompetensi Dasar Penerimaan CPNS Tahun 2024

4 November 2024 - 17:35

Jadi Lokasi Edukasi yang Digemari, Banksasuci Terus Galakkan Komunikasi Perubahan Perilaku Sejak Dini

29 Oktober 2024 - 10:24

Ulama Penggerak Banten Maju Deklarasi Dukungan untuk Andra Soni-Dimyati dan Maesyal-Intan

24 Oktober 2024 - 19:35

Kampanye di Kresek Tangerang, Program Cagub Andra Soni Dinilai Pro Rakyat

23 Oktober 2024 - 18:27

Trending di Banten