Kota Tangsel – Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) memberikan gelar kehormatan Doktor Honoris Causa kepada Ustaz Adi Hidayat atau yang biasa dikenal UAH. Prosesi Pemberian penghargaan dilaksanakan di Aula KH. Ahmad Azhar Basyir Gedung Cendikia Universitas Muhamamdiyah Jakarta, Selasa (30/5/2023).
Tim Promotor yang terdiri dari tiga Profesor, mulai dari Prof. Dr. Masyitoh, M.Ag. , Prof. Dr. Suhendar, MS. , Prof. Dr. Abdul Gofur Ahmad, MM menyatakan bahwa Ustaz Adi Hidayat layak mendapatkan gelar doktor kehormatan atau doktor honoris causa dalam bidang manajemen pendidikan Islam.
“Ustaz Adi Hidayat mencerminkan kepribadian Muhammadiyah. Ustaz Adi Hidayat berhasil mengelola dakwah dalam pendidikan formal maupun non formal yang kemudian menjadi parameter tim promotor memberikan gelar doktor kehormatan dalam studi doktor manajemen program UMJ yang salah satu tujuannya untuk melahirkan doktor yang profesional,” ujar salah satu Komisi Promotor, Masyitoh.
Masyitoh menjelaskan bahwa penghargaan kepada UAH diberikan menyusul pemikiran dan tulisan ilmiahnya, dalam bidang manajemen pendidikan Islam.
“Memutuskan dan menetapkan putusan rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta tentang penetapan pemberian gelar doktor kehormatan, doktor honoris causa kepada Ustaz Adi Hidayat, atas dasar dan prestasi dalam bidang manajemen islam. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, Jakarta, 20 Maret 2023,” jelas Wakil Rektor I Universitas Muhammadiyah Jakarta, Muhammad Hadi.
Dalam kesempatan tersebut, UAH mengorasikan pemikirannya yang berjudul “Manajemen Pendidikan Alquran dan Sunnah, serta Implementasinya Menuju Pendidikan Berkemajuan.”
“Manajemen pendidikan Islam berbasis Alquran dan sunah dipandang penting serta boleh jadi menjadi satu-satunya solusi terbaik. Bukan hanya mengatasi problem dinamika global saat ini, melainkan juga mengantarkan kita pada kesuksesan misi yang diamanahkan oleh Allah untuk beraktifitas di bumi,” Ungkap UAH saat berorasi ilmiah dimomen penghargaan tersebut, Selasa (30/5/2023).
UAH memaparkan bahwa bekal pertama yang Allah berikan bagi manusia sebagai instrumen untuk menjalankan misi tersebut adalah pengetahuan. Dalam QS al-Baqarah ayat 31 disebutkan, yang Allah SWT ajarkan kepada Adam pertama kali adalah pengetahuan.
Fitrah pengetahuan ini ditanamkan dan diajarkan oleh Allah kepada setiap Nabi dan Rasul yang bertugas di bumi, mulai dari Adam hingga Rasulullah SAW. Pengetahuan ini berfungsi sebagai instrumen untuk membimbing seluruh umat di setiap generasi, guna mencapai tujuan awal.
‘Tujuan di-install pengetahuan ini bukan sekadar menjadi bagian dari pengetahuan untuk membimbing umat, melainkan juga untuk mewujudkan tujuan dasar pemberian amanah Allah kepada setiap manusia. Dengan itu diharapkan hadir kedamaian, ketentraman, kemaujaun, disertai kepatuhan dan ketaatan kepada Allah SWT,” Paparnya.
UAH juga mencontohkan model pendidikan yang disampaikan Nabi Muhammad SAW, yang disebut paling menarik, komprehensif, dan paling berhasil di antara semua nabi yang pernah bertugas di bumi. Nabi diutus di tempat yang paling rendah semua nilai kemanusiaan dan pengetahuannya, yang dikenal dengan masa jahiliyah.
Apa yang Nabi ajarkan, yang bersumber dari Alquran, kemudian diterangkan dalam hadist itu secara luar biasa telah mengubah masyarakat jahiliyah yang tadinya terbelakang menjadi masyarakat yang tercerahkan dan berkemajuan, bahkan mendapatkan persetujuan dan legitimasi langsung dari Allah SWT,” tukas UAH. [red]