Menu

Mode Gelap
Banjir Tangerang Raya, Gubernur Banten Andra Soni: Prioritas Utama Penanganan Korban Terdampak Banjir Waduh! Besok Forum Mahasiswa Hukum Bakal Gelar Aksi di Mabes Polri Desak Kades Kohod Segera Diperiksa Kawendra Bersama Gus Fawait dan BP2MI Gerak Cepat Pulangkan Pekerja Migran Asal Jember dari Arab Perempuan PKS Sambut Program Wakil Bupati Tangerang Terpilih Intan Nurul Hikmah Tertinggi di Banten, Rata-rata Lama Sekolah Tangsel Capai 11,86 Tahun

Kabupaten Tangerang · 22 Sep 2023 ·

Tangan Dingin dan Empati Bang Zaki Yang Tinggi, Torehkan Pembangunan Berkelanjutan


 Kawasan Kumuh Pesisir Pantai, kini bertransformasi menjadi Ecowisata Mangrove Ketapang Aquaculture. Foto: Istimewa Perbesar

Kawasan Kumuh Pesisir Pantai, kini bertransformasi menjadi Ecowisata Mangrove Ketapang Aquaculture. Foto: Istimewa

Kabupaten Tangerang – Pengabdian Ahmed Zaki Iskandar dalam memimpin Kabupaten Tangerang selama dua periode telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Salah satunya terkait pembangunan Tangerang Volunteer Park dan Monumen Memorial Relawan COVID-19 PMI di Solear, Tangerang.

Seperti diketahui, Tangerang Volunteer Park dan Monumen Memorial Relawan Covid-19 PMI baru saja diresmikan beberapa waktu lalu. Monumen ini dibangun untuk memperingati perjuangan para relawan yang meninggal akibat COVID-19. Bangunan ini juga membuat Kabupaten Tangerang menjadi satu-satunya daerah yang memiliki monumen relawan COVID-19.

“Ini juga tak lepas dari tangan dingin Ahmed Zaki. Pak Zaki selalu memposisikan diri sebagai jubirnya PMI, beliau sangat peduli, sehingga lahir kawasan yang bisa untuk area pendidikan dan latihan seperti ini,” ujar Ketua PMI Kabupaten Tangerang Soma Atmaja dalam keterangan tertulis, Jumat (22/9/2023).

Soma mengatakan ketika pandemi melanda, Zaki aktif memantau perkembangan penanganan COVID-19. Zaki juga tak henti mengingatkan agar tidak memilih-milih dalam menangani pasien. Hal ini menjadikan Kabupaten Tangerang menjadi salah satu daerah yang banyak menampung pasien dari berbagai wilayah lain.

“Bahkan Pak Zaki minta agar tempat pemakaman umum juga diluaskan agar tidak terpencar-pencar. Pak Zaki memang memiliki empati yang tinggi,” tambahnya.

Upaya Zaki dalam membangun Kabupaten Tangerang juga diwujudkan melalui beberapa program unggulan, salah satunya bidang pendidikan yaitu Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM).

Selain itu, mantan bupati yang akrab disapa Bang Zaki ini juga mendorong kesadaran diri terhadap lingkungan melalui program Sanitasi Sekolah (Sanisek), Sanitasi Pesantren (Sanitren) dan Kurangi Sampah Kita (Kurasaki). Program Sanisek menjadikan WC sebagai fokus peningkatan sanitasi dengan meletakkannya berada di gerbang sekolah.

“Toilet atau WC itu kan tempat paling horor selalu di belakang sekolah, pojok, gelap, bau, kotor, bahkan di beberapa sekolah tidak bisa dipakai sama sekali. Kita telah menjalankan program ini di 1.000 sekolah dari jenjang SD sampai SMA/SMK,” kata Zaki.

Selama menjabat sebagai Bupati Tangerang, Zaki juga berupaya mengurangi volume sampah di lingkungan pendidikan melalui program Kurasaki dengan tidak menyediakan tempat sampah di sekolah dan membawa bekal dari rumah. Program GSM juga bertujuan untuk meningkatkan unit sekolah baru, ruang kelas, rehabilitasi sekolah serta membangun sarana prasarana pendukung pendidikan.

Dalam meningkatkan kesejahteraan, Zaki mendukung kegiatan organisasi masyarakat. Salah satunya seperti kegiatan bedah rumah marbot masjid atas nama Pasmi di Kampung Cituis, Desa Surya Bahari, Kecamatan Pakuhaji yang dilakukan Jaringan Nurani Rakyat (Janur).

Zaki berharap kegiatan tersebut dapat terus dilaksanakan demi pemerataan kualitas hidup masyarakat, utamanya pada sektor hunian layak ditinggali. Hal ini juga sejalan dengan program Gerakan Bersama Rakyat Berantas Kawasan Padat, Kumuh dan Miskin (Gebrak Pakumis Plus).

Desa Ketapang yang terletak di Kecamatan Mauk menjadi salah satu lokasi percontohan program Gebrak Pakumis Plus. Desa nelayan yang terisolir dan kumuh itu diperbaiki melalui bedah rumah, pembangunan pipa komunal serta PDAM, dan konservasi mangrove untuk memperbaiki kesehatan lingkungan di kawasan tersebut.

Adapun kegiatan bedah ini tidak merusak konsep desa nelayan, namun menyempurnakan kondisi wilayah tersebut dengan membangun fasilitas sanitasi. Berkat pembangunan ini, desa tersebut berhasil membudidaya ikan dan udang, tambak yang sebelumnya tidak produktif menjadi aktif kembali.

Selain Desa Ketapang, desa lainnya yang juga mengikuti jejak perbaikan sanitasi tersebut, di antaranya Desa Kronjo, Desa Surya Bahari, Desa Tanjung Pasir dan Desa Marga Mulya. Adapun kegiatan bedah rumah mencapai 5.666 unit, angka ini telah melebihi target RPJMD 2019-2023 sebanyak 5.000 unit. [red]

 

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 34 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Berkah Ramadan, Polsek Sepatan Bagikan Ratusan Paket Takjil

15 Maret 2025 - 20:21

Bupati Tangerang Tinjau Jalan Penghubung Pagedangan-Parung Panjang yang Putus Akibat Longsor

11 Maret 2025 - 22:19

Jalan Penghubung Pagedangan-Parung Panjang yang Terputus Akibat Longsor Belum Diperbaiki, Warga: Capek Kita Harus Muter

11 Maret 2025 - 07:58

Inilah 29 PSN Baru Era Prabowo, Proyek Apa Saja di Provinsi Banten?

10 Maret 2025 - 12:02

Tinjau Banjir Bekasi, Presiden Prabowo Buka Puasa Bersama Dirumah Warga

8 Maret 2025 - 20:49

Hadiri Rakor Inflasi Daerah Se-Provinsi Banten Tahun 2025, Wabup Intan: Kunci Pengendalian Inflasi adalah Kolaborasi 

7 Maret 2025 - 21:15

Trending di Kabupaten Tangerang