Kota Tangerang – Aktivis dan Pegiat Lingkungan Hidup Pahrul Roji ingatkan pemerintah Kota Tangerang bahwa dalam pengelolaan sampah agar tidak bergantung pada proyek PSEL, namun mencari solusi alternatif lainya seperti optimalisasi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Setiap Kecamatan Kota Tangerang.
“Kalau Proyek PSEL, sayang Tiping Fee-nya 310 ribu perton sampah atau 15 Milyar setiap Bulan dari APBD kita keluarkan, lebih baik dialihkan saja pada optimalisasi TPST disetiap Kecamatan berupa hibah Fasilitas Sarana Prasarana, seperti TPST di Sleman yang sudah mengolah sampah jadi RDF, kan tidak perlu PSEL,” Papar Founder Saba Alam Indonesia Hijau (SAIH) tersebut, Minggu, (21/04/2024).
Pria yang biasa disapa Aroel tersebut juga mendukung Koalisi Aktivis Lingkungan Hidup Tangerang (Kalung) dalam menyikapi perihal tidak adanya Progres apapun dari proyek PSEL, padahal tandatangan kontrak sudah dilakukan sejak Maret 2022 yang lalu.
“Ngarepin Proyek PSEL akhirnya jalan mah kan kagak, sekarang tumpukan sampah di TPA sudah menggunung dan Overload, masa masih ngarep yang kagak jelas, kudu segera dilakukan kebijakan ekstrem berupa optimalisasi TPST dengan dikeluarkannya Perwal,” Lanjutnya.
Aroel mengatakan bahwa Draft Perwal tentang Pengelolaan Sampah Terpadu sudah ada, tinggal pematangan dan segera di sahkan saja.
“Draftnya sudah ada, tinggal dimatangkan dan disahkan saja jadi Perwal,” Pungkasnya. [red]