Kota Tangerang – Pengamat politik Memed Chumaedy menyayangkan gelaran kirab Pemilu Damai 2024 yang merupakan bagian dari roadshow yang dilakukan oleh KPU Provinsi Banten dilaksanakan secara bersamaan dengan gelaran Kirab Santri yang dilangsungkan di Taman Elekrik Puspemkot Tangerang, Minggu, (12/11/2023).
Pasalnya kegiatan kirab bersama tersebut selain tidak fokus pada kegiatan Sosialisasi Pemilu damai 2024 juga terdapat keterlibatan santri yang masih dibawah umur dan belum memiliki hak pilih.
“Melibatkan santrinya kami apresiasi, namun nampak jelas begitu banyak santri yang masih anak-anak ini yang sangat disesalkan,” Ujar Memed.
Memed tadinya berharap kegiatan tersebut bisa saja dilaksanakan dihari yang sama namun dengan waktu yang berbeda.
“Kan bisa diwaktu yang berbeda, misalkan kirab santrinya start jam 06.00, lalu kirab pemilunya jam 07.00, kalau dibarengin kan ga enak dilihatnya juga, banyak bendera partai diantara para santri yang masih belum memiliki hak pilih,” tandasnya.
Untuk itu dirinya meminta KPU dan Bawaslu Kota Tangerang untuk mengevaluasi kegiatan tersebut agar menjadi pembelajaran.
“Kirab Pemilu kan tujuanya Sosialisasi pelaksanaan Pemilu dan komitmen menjaga pemilu damai dan tertib dengan tidak melakukan pelanggaran pemilu, jangan sampai terkesan penyelenggaranya saja melanggar dengan melibatkan anak-anak dalam kegiatan politik,” Tukasnya.
Sebelumnya Ketua KPU Kota Tangerang Ahmad Syailendra, menjelaskan, kegiatan Kirab Pemilu tahun 2024 merupakan agenda nasional yang diselenggarakan dari Sabang sampai Merauke.
“Di Kota Tangerang yang paling meriah, tentu ini tak lepas dari dukungan dan peran serta dari Pemkot Tangerang,” pungkas Ketua KPU Kota Tangerang. [M.Rendi Saputra/Fale]