Tangerang – Setiap tanggal 21 Februari secara nasional diperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) sebagai konstelasi perjalanan panjang sistem pengelolaan sampah di Indonesia.
Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) pada Tahun 2023 menjadi momentum bagi pengelolaan sampah secara berkelanjutan sekaligus memberikan dampak positif terhadap kontribusi upaya penurunan emisi gas rumah kaca.
Peristiwa pada masa lampau di TPA Leuwigajah, tidak hanya berimplikasi pada shifting perhatian dan fokus ke pengelolaan sampah terintegrasi, namun dampak yang lebih besar terjadi terhadap lingkungan dan ekosistem kehidupan global yaitu perubahan iklim.
Seperti diketahui bahwa tema HPSN Tahun 2023 kali ini adalah “Tuntas Kelola Sampah untuk Kesejahteraan Masyarakat”.
Sebagai bentuk kontribusi aktif mendukung program pemerintah, lembaga yang concern dalam menjaga dan melestarikan Sungai Cisadane, Banksasuci Foundation selenggarakan ‘Jambore Bebersih Cisadane’ yang diselenggarakan sejak tanggal 19 hingga 26 Februari mendatang.
“Penanganan sampah adalah tentang kesadaran tanggung jawab bersama, bukan sekedar tentang membersihkan sampah, namun juga menumbuhkan kesadaran masyarakat melalui edukasi, hari ini dibersihkan besoknya masih ada yang buang sembarangan, maka gak akan selesai, oleh karenanya kita memulai dengan Komunikasi Perubahan Perilaku melalui implementasi lapangan,” tegas Ketua Banksasuci Foundation Ade Yunus.
Pria yang biasa disapa Kang Aye tersebut menjelaskan bahwa Kunci kesuksesan program penanganan sampah adalah kolaborasi seluruh stakeholder terkait dan tidak berjalan masing-masing.
“Kami menyebutnya Skema Pentahelix, semua stakeholders memiliki peran masing-masing, namun saling terintegrasi dan dilakukan secara berkesinambungan, sehingga program dapat berjalan secara simultan dan berkesinambungan,” tambahnya.
Terkait dengan kegiatan ‘Jambore Bebersih Cisadane’ Ade menjelaskan bahwa kegiatan sudah berlangsung sejak kemarin (19/02) yang dimulai dengan kegiatan edukasi, selanjutnya akan dilaksanakan kegiatan lapangan berupa Bebersih Cisadane, yang fokus pada sampah di Bantaran dan yang menyangkut di Pohon.
“Sasaran bebersih kita kali ini adalah selain sampah di sungai juga sampah yang ada di Bantaran dan sampah yang nyangkut di Pepohonan tepi Sungai Cisadane,” Ungkapnya.
Sampah yang berhasil dikumpulkan nanti akan ditimbang pada akhir kegiatan pada tanggal 26 Februari mendatang, sampah yang memiliki nilai ekomomis nanti akan ditukar rupiah dan sampah organik akan dijadikan Pupuk.
“Sampah yang dikumpulkan sebisa mungkin tidak ada yang dibawa ke TPA karena semuanya memiliki nilai ekonomis termasuk sampah organik yang bisa dijadikan pupuk, ” Pungkasnya. [red]