Kabupaten Tangerang – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang mulai membatasi penggunaan plastik sekali pakai di wilayah Kabupaten Tangerang. Kebijakan tersebut tertuang dalam Peraturan Bupati Nomor 139 Tahun 2022 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik.
Dalam Perbup tersebut Pembatasan Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik akan berlaku mulai dari pasar tradisional, retail modern, minimarket, swalayan hingga sejumlah mall besar di wilayah Kabupaten Tangerang.
“Kedepan kita berharap dengan Perbup Nomor 139 Tahun 2022 ini bisa mengurangi kantong plastik dan bisa diterapkan masyarakat mengingat Kondisi TPA Jatiwaringin sudah sangat memprihatinkan,” Jelas Bupati Tangerang, A Zaki Iskandar saat peringatan Hari Peduli Sampah Nasional, 21 Februari yang lalu.
Guna mendukung kebijakan Bupati Tangerang tersebut, Komunitas yang concern dalam memberikan edukasi pengurangan sampah Banksasuci Foundation turut serta mensosialisasikan perbup Nomor 139 Tahun 2022 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik kepada mahasiswa serta sejumlah komunitas.
“Pengurangan sampah memang harus dilakukan secara simultan dari hulu kehilir, tidak bisa hanya sekedar aksi saja namun juga harus didukung kebijakan berupa payung hukum teknis, langkah Pa Bupati sudah tepat dan tentu kita dukung agar bisa tersampaikan ke masyarakat,” Jelas Ketua Banksasuci Foundation, Ade Yunus.
Menurut pantauan dilapangan, menurut Ade sejak Perbup Nomor 139 Tahun 2022 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik ini diberlakukan, sejumlah toko retail modern dan minimarket sudah patuh dan taat dengan tidak menyediakan kantong plastik, hanya saja di pasar tradisional dan masyarakat yang masih belum tersosialisasikan.
“Kita coba survey dan masuk ke sejumlah toko retail modern dan minimarket di Kabupaten, semuanya sudah tidak menyediakan kantong Plastik, yang belum mungkin pasar tradisional karena memang perlu waktu bertahap,” Tambahnya.
Untuk itu, Ade bersama Banksasuci Foundation serta sejumlah komunitas lainya akan terus mensosialisasikan Perbub Nomor 139/2022 kepada masyarakat.
“tinggal masyarakat nya saja yang harus tersosialisasikan agar terbiasa setiap belanja selalu membawa kantong belanja sendiri, biasa kita menyebutnya sebagai Komunikasi Perubahan Perilaku,” Pungkasnya. [red]