Kota Tangerang – Usai mengikuti rapat pembahasan rencana kegiatan Outdoor Classroom Day ( OCD) Kelas X dan XI SMAN 2 Kota Tangerang yang rencananya akan dilaksanakan pada Minggu Ke-2 Bulan Februari 2023 ke Yogyakarta, salah seorang Wali Murid SMAN 2 Kota Tangerang mengeluhkan biaya rencana kegiatan tersebut, selain membebankan orang tua biaya tersebut juga tidak pernah dibahas sebelumnya oleh Komite.
“Hari ini baru dibahas rencana OCD Ke Jogja, tapi pemberitahuan biaya sebesar Rp. 2.300.000 sudah disebar di Group WA tanggal 11 Januari lalu, namun belum pernah dibahas pada rapat persetujuan di komite sebelumnya, buat kami biaya sebesar itu cukup memberatkan, ” Ungkap Wali Murid Kelas X SMAN 2 Kota Tangerang yang tidak mau disebutkan namanya kepada tangerangpos.id, usai mengikuti rapat yang dihadiri Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Ketua Komite dan Pengurus FK3 Kelas X dan XI SMAN 2 Kota Tangerang, pada Senin, (23/01/2023).
Saat ditanya apakah dirinya pernah mendantangani surat persetujuan, menurut Wali murid tersebut, bahwa pada saat pengambilan Raport yang lalu dirinya sempat di minta tandatangan namun tidak tahu persis isi dari formulir tersebut.
“Pernah diminta tandatangan waktu ngambil raport, namanya pengen buru-buru yah tandatangan aja, ga tau isinya apaan, yang pasti belum pernah ada rapat komite dulu sebelumnya, baru hari ini saja dan langsung ditentukan biayanya sebesar Rp 2.300.000, lagian kalau bisa jangan jauh-jauh juga, kan banyak tempat yang bisa dijadikan objek pembelajaran,” Tambahnya.
Hingga berita ini diturunkan, kami masih mencoba mengkonfirmasi kepada pihak sekolah dan Dinas Pendidikan Provinsi Banten terkait keluhan orang tua siswa tersebut.
Untuk diketahui, dalam konteks metodologi pembelajaran, istilah dan konsep “Outdoor Clasroom” seringkali disamakan dengan “Outdoor Study” atau “Outing Class” sebagai metode dan pendekatan pembelajaran di luar kelas.
Pembelajaran di luar kelas merupakan kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di luar kelas atau di alam terbuka sebagai tempat sekaligus sumber belajar. Misalnya, belajar sambil bermain di lingkungan sekolah, taman sekolah, lingkungan sekitar sekolah, perkampungan, permukiman, lahan pertanian/perkebunan, dan lain-lain dengan menyenangkan untuk memperoleh pengalaman hidup dan kepekaan lingkungan yang sangat berpengaruh juga pada kecerdasan peserta didik
Pendekatan pembelajaran outdoor classroom menyediakan latar (setting) yang bermakna bagi pengembangan beragam potensi peserta didik dalam aspek : kognitif, sikap dan mental, keterampilan, bakat dan kreativitas, kesadaran dan apresiasi terhadap alam dan lingkungan, interaksi dan realasi sosial, dan lain-lain.
Kelebihan outdoor classroom antara lain dapat memberi ruang bagi peserta didik untuk belajar dengan penuh inisiatif, kooperatif, dan kreatif.
Meskipun memiliki kelebihan, pendekatan outdoor classroom memiliki kelemahan juga, antara lain : peserta didik bisa keluyuran, gangguan konsentrasi, kurang tepat waktu/waktu efektif tersita, pengelolaan belajar lebih sulit, lebih banyak praktik dan minim kerangka teori, dan kondisi cuaca atau iklim yang tidak bisa diprediksi.
Agar kendala tersebut dapat diatasi, maka diperlukan manajamen outdoor classroom yang baik, yaitu perencanaan yang matang, dilaksanakan secara formal, mengorganisasikan pembelajaran secara kelompok, selalu membaca situasi dan kondisi, mengontrol aktivitas belajar, menggerakkan dan mengarahkan tingkah laku individu, menetapkan objek, menentukan/membatasi area, menetapkan tujuan, menentukan waktu, membuat target proses dan hasil, dan menciptakan suasana menyenangkan. [red]